Share/Bookmark

STAY YOUNG, Learning and Playing

No comment yet
Kalau banyak tempat bermain anak-anak yang saya kunjungi selama ini hanya menyajikan area bermain dan bersenang-bersenang, kali ini saya ingin bercerita seputar tempat rekreasi anak sambil belajar banyak hal. Mungkin ilmunya tidak akan diperoleh dibangku sekolah loh..
Let’s check it out :D
Sayapun merasa kembali jadi bocah lagi. Nemenin sekaligus membimbing salah seorang sepupu saya yang baru berusia 6 tahun pergi ke KIDAZANIA Indonesia. Tempat ini memang sudah punya nama dibanyak Negara, salah satunya Indonesia. Hari itu, Sabtu (29/10) sekitar pukul 09.30 WIB saya dan Nabila sampai di lobby salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Sudirman. Bersama kami berdua, ada beberapa anak kecil yang pergi bersama rombongan, dan ada juga yang didampingi orang tua sedang mengantri didepan lift. Tujuan kami ternyata sama, lantai 6, Kidzania.
Saya sendiri baru pertama kali datang ke tempat ini. Walaupun lobby dan sekitar pusat belanja serta tempat makan masih tutup, tapi airport Kidzania sudah ramai antrian. Sebelum masuk ke miniature kota ini, kami diperkenankan untuk membeli tiket seharga Rp 115.000 untuk anak-anak dan Rp 75.000 untuk pendamping. Tiket ini disebut sebagai tiket pesawar menuju Kota KIdzania. Sebelum masuk, saya sempat bertanya-tanya kepada pemandu yang berada di depan pintu. Setiap anak akan diberikan sebuah cek yang dapat ditukarkan dengan uang senilai $50 (uang hanya berlaku di Kidzania). Selain dibekali uang $50, sang anak juga bisa mendapatkan uang lebih banyak dengan bekerja di berbagai gerai. Hmm penasaran kan. Yuuukkk masuk kek KOTA KIDZANIA.

Pertama kali yang terlihat dimata saya adalah sebuah mobil mini menyerupai taxi yang dikemudikan oleh seorang supir lengkap dengan pakaian ala tukang taxi sebenarnya. Lalu ada banyak toko-toko mini disana. Saya pun mulai mencermati konsep permainan yang ditawarkan di kota ini. Ada banyak gerai, seperti gerai pepsodent, Hospital Pocari Sweet, Madurasa Gymnasium, SPBU Pertamina dan sebagainya. Sebagian besar anak-anak disana sudah mulai bermain. Saya dan Nabila masih berkeliling-keliling untuk mengetahui semua gerai yang ada.
Setiap anak diperkenankan untuk masuk ke masing-masing gerai. Masing-masing gerai  memiliki spesialisasi profesi yang bisa diperankan oleh anak-anak. Misalnya ada gerai yang menyerupai kantor polisi. Disini, anak-anak akan belajar memerankan tokoh polisi yang dibimbing oleh kakak pemandunya. Tugas mereka adalah menangkap penjahat. Nah… sang penjahat juga beneran ada loh. Jadi anak-anak tidak hanya diberikan teori semata. Mereka juga benar-benar berburu kakak penjahat. Kalau misinya sudah terlaksana, maka sang anak akan mendapatkan gajih. Makanya, uang yang berikan bisa bertambah banyak asalka mereka rajin bekerja.
Saya pun membimbing Nabila untuk memilih satu satu gerai yang ia sukai. Pilihannya beraneka ragam. Saya saja sampai bingung hehehe. Mengingat Nabila sangat suka masak, akhirnya saya membimbingnya menuju gerai Bogasari, tempat kita bisa belajar memasak roti. Setiap pejaran berlangsung selama ± 20 menit, dangan kuota 10 anak. Alhasil, Nabila harus menunggu beberapa menit sebelum diperkenankan masuk ke kelas. Sambil menunggu Nabila yang sedangg asyik membuat roti, saya melihat anak-anak lain. Ada yang berperan sebagai pemadam kebakaran. Mereka diberikan panduan di ruangan khusus, lalu mereka benar-benar beraksi untuk memadamkan sebuah bangunan yang (pura-puranya) terbakar. Dilengkapi dengan mobil pemadam kebakaran, jas, dan helmnya beberapa anak beraksi menyemprotkan air ke arah bangunan tersebut. Adapula barisan drumband yang berkeliling-keliling kota. Semua gerai di kota ini dipersembahkan oleh satu merek produk.
Usai menghias kuenya, Nabila diberikan uang gajih dan sertifikat baker. Lalu saya mengajak Nabil ke gerai Silver Queen, tempat pembuatan coklat yang berada di lantai 2. Disebelahnya juga ada gerai pembuatan teh yang disponsori oleh Teh Botol Sosro. Mau tau ada gerai apalagi. Ini niiihhhhh : Beauty salon, Metro TV, Surat Kabar Media Indonesia, Kumon, Radio Kidzania, Teater, Dokter Gigi Pepsoden, Indomart, SPBU Pertamina, Kantor Polisi, Kantor Kejasaan, Rumah Sakit, dan masih banyak lainnya.

Kehidupan kota ini disesuaikan dengan kondisi kehidupan sebenarnya. Bagi pengendara mobil juga diperkenankan untuk membuat SIM terlebih dahulu. Semua permainan hanya bisa diikuti oleeh anak-anak. Orang tua hanya mendampingi sang anak. Saya pun tidak tau persis apa saja yang disampaikan oleh kakak pemandu di dalam gerai karena dibatasi oleh kaca.
Wowww anak-anak diajarkan jadi mandiri dan mengenal berbagai profesi disini. Tempat ini juga bisa menjadi ajang untuk mengukur minat sang anak. Jadi orang tua bisa membimbing mereka kea rah passion masing-masing.
Waktu bermain dikota ini tidak panjang, mulai dari pukul 09.00 – 14.00 WIB, selanjutnya 15.00 - 20.00 WIB.  Mau tak mau, kita haru datang tepat waktu agar waktu tidak terbuang sia-sia. Sebisa mungkin kita juga harus pandai membagi waktu agar tidak habis karena menunggu antrian dimasing-masing gerai saja.
High Recommended buat anak-anak yang aktif bermain. Saya merasa kembali menjadi anak-anak disini :$

Posting Komentar

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 iridescent of rhomi's life | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER