Share/Bookmark

ANDAI AKU BISA TERBANG .Part 2

No comment yet
Setiap malam ia tuliskan semua yang dilihatnya…

Ia menyampaikan persepsinya lewat sebuah surat. Walaupun tak pasti, ia terus menulis segala hal yang diketahuinya tentang benda-benda yang dia temukan. Sampai-sampai ia pernah mengejar seekor hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya hingga masuk ke hutan. Ia tak tau pasti apakah hewan itu sama dengan apa yang ia lihat didalam buku ajaibnya.
Lembar demi lembar ia kumpulkan. Tak ada satu anggota keluarganya yang tau. Ia simpan rapih semua kertas di bawah lipatan bajunya yang kusam. Adik-adiknya juga tak pernah menghiraukan kertas-kertas yang bertumpuk disana. Tapi ia selalu menjaga rapi tumpukan surat itu, sebelum ia temukan waktu yang tepat untuk mengeluarkannya kembali.
Ibu dan Ayah Agit sudah hampir lima belas tahun menikah. Ia juga hidup bersama kedua adik kembarnya. Walaupun harus berjalan jauh untuk berkerja, ia tak pernah mengeluh. Banyak hal baru yang ia temukan didarat dan laut tempat ia menumpuk nafkah. Itulah salah satu alasan mengapa ia tetap ceria biarpun matahari menyengatnya.
Suatu sore ketika Ayahnya telah terlebih dahulu pulang kerumahh, Agit masih bermain dengan kupu-kupu yang ia temukan di pinggir sungai. Dengan seksama ia memperhatikan kupu-kupu tersebut. warnanya, lembutnya dan sayapnya.
Matanya masih mengikuti arah si kupu-kupu terbang bebas di angkasa, sampai ia kaget dengan benda yang bergerak diatas awan. “jatuh?,” tanyanya dalam hati. Ia masih kaku ditempatnya bediri. Benda tersebut kecil, terus saja melaju sampai tak terlihat….

Bersambung

Posting Komentar

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 iridescent of rhomi's life | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER