Share/Bookmark

DESAKU YANG KUCINTA

No comment yet



Namanya yang biasa saja mengesankan kabupaten ini sebagai daerah yang sederhana dengan kehidupan penduduknya yang selalu ramai setiap hari. Sebagai jalur perlintasan darat antara Kota Palembang ke Pulau Jawa membuat Kabupaten  ini semakin dipadati oleh kendaraan yang lalu lalang melewatinya. Secara geografis, Kabupaten Ogan Komering Ilir berbatasan dengan Provinsi Lampung dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Jumlah penduduknya hampir mencapai 976.329 jiwa terbagi menjadi 18 kecamatan. Pusat daerah dan pemerintahan terdapat di Kecamatan Kota Kayuagung sebagai ibukota kabupaten OKI.  Orang-orang sering mengistilahkan kota Kayuagung dengan sebutan “morge siwe” yang artinya sembilan desa.
Bila sempat menengok kabupaten ini, maka kita akan mendapati suasana alam yang begitu sejuk dan menyegarakan. Ditambah lagi aroma alam nan asri merasuki sela-sela sanubari . Ada banyak sawah sekaligus kebun sawit yang terbentang disepanjang jalan, terutama di daerah Mesuji dan Pematang Panggang. Orang-orang desa menjadikannya sebagai salah satu mata pencaharian untuk menafkahi keluarga. Tetapi tidak sedikit orang-orang disana yang punya cukup harta dari hasil panen perkebunannya. Salah satu dari sembilan “batanghari sembilan” anak sungai Musi sebagai sungai terpanjang di Indonesia mengalir di Kabupaten ini. Walaupun tidak terlalu besar, Sungai Komering juga sering digunakan penduduk sekitar sebagai mata pencaharian. Tak heran apabila disepanjang sungai ditemukan nelayan yang sedang mencari ikan.
Dari segi kebudayaan, kabupaten Ogan Komering Ilir juga menyokong kekayaan budaya yang dimiliki oleh Provinsi Sumatera Selatan. Salah satu adat budaya yang terkenal dan menarik perhatian banyak turis adalah budaya midang. Keramaian masyarakat pada hari raya Idul Fitri dilengkapi dengan iring-iringan karnaval midang dengan menggunakan pakaian adat khususnya adat pernikahan. Dapat dilihat di sini bahwa Kabupaten Ogan Komering Ilir khususnya Kecamatan Kota Kayuagung mempunyai banyak jenis pakaian adat pernikahan, mulai dari mulah, manjou kawin, anan tuwoi, dan ritarian. Kebudayaan lain yang sering dijadikan aset budaya daerah yaitu adat pernikahan Juli yang merupakan adat pernikahan termegah di Kabupaten OKI. Pasangan pengantin berkendara menggunakan kereta berkepala naga yang diangkat oleh empat sampai enam orang.
Apabila singgah ke “bumi bende seguguk”, jangan lupa untuk mencicipi kemplang asli industri perumahan masyarakat Kabupaten OKI. Kemplang atau lebih akrab disapa kerupuk merupakan makanan khas Kabupaten OKI yang terbuat dari ikan. Bahan-bahan pembuatannya tidak begitu berbeda dengan pembuatan pempek. Hanya saja prosesnya yang sedikit berbeda. Di beberapa daerah penghasil kemplang, kita akan melihat hamparang kemplang kering yang sedang dijemur. Itu merupakan salah satu tahap pembuatannya. Apabila kemplang sudah kering, maka kita bisa langsung menggoreng dan menyantapnya sebagai makanan ringan atau sebagai pendamping makan nasi.
Keindahan dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh kabupaten Ogan Komering Ilir pantas dijadikan salah satu tempat wisata bagi mereka yang ingin berekreasi dan mengistirahatkan diri dari segenap aktifitas yang biasa ditekuni setiap harinya.


Posting Komentar

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 iridescent of rhomi's life | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER