Share/Bookmark

INI KAH DUNIA YANG KALIAN PINTA ? ( a Hope )

No comment yet
Pengantarku dalam hening dikelemahan hidup seorang wanita biasa yang mengais kerinduan untuk mereka, orang-orang yang bersamaku. Sesungguhnya ketika aku jatuh maka akan ada bintang yang menerangiku dan membawa kelemahan ini dalam sebuah bingkai keberhasilan. Selalu dan selalu kunanti masa itu…..
Dikeheningan malam, ditemani suara jangkrik dan kebisingan yang yang semakin berlalu. Menghirup dinginya udara malam hingga menembus sanubari dan menggoyahku bibir ini melempar senyum sepi entah pada siapa. Hanya ada sinar. Sinar bintang-bintang yang bertaburan menemaniku dalam setiap helaan nafas dalam setiap aliran darah ini. Sesekali aku tertegun sambil melihat bayangan diri dari sinar bulan yang turut mengintip kesendirianku. Ada apa dengan diri ini ? dengan segala yang telahku alami selama 18 episode kehidupanku. Kadang kala bayangan itu mengecil dan kadang kala ia membesar seperti akan menakuti diriku sendiri atau bahkan akan melindungiku. Geraknya seolah ingin menjawab berbagai pertanyaan yang muncul dibenakku.
Itulah sesungguhnya kebesar-Nya. Bumi selalu berputar. Kehidupan selalu bergulir hingga nanti mencapai titik akhir dari jumlah detik menit jam yang telah ditentukannya. Dan aku –kita—takkan pernah tau kapan masa itu datang. Pandanganku terarah pada luasnya langit hitam yang terbentang. Suatu ketika disaat aku tak dapat lagi melihatnya, akankah muncul rasa menyesal atau bahkan rasa bangga ?. Setiap jawab dari pertanyaan ini hanya akan kita temukan didalam diri sendiri. Sekarang atau nanti.
Bintang. Rasanya aku sangat rindu menatapnya lagi. Bukan karena aku tak dapat menengoknya, tapi mungkin karena kebebasan itu telah semakin menipis. Dulunya aku menganggap 3 episode dalam hidupku dipenuhi dengan kekakuan dan keterkekangan. Namun aku salah. Bukan dulu aku dipencara. Tapi sekarang aku baru benar-benar dipenjara dari semua keistimewaan. Dulu aku harus berkerja keras dengan kemampuanku untuk menemukan apa yang ingin kucari. Tapi sekarang aku hidup ditengah kehidupan yang serba cepat. Dulu aku dapat menemukan kebanggan diatas pilar-pilar kepemimpinanku. Tapi sekarang aku harus dihadapkan dengan kebanggan milik mereka yang berkuasa. Dulu aku bisa melihat bintang bersama mereka tepat didepan kamar yang istimewa. Tapi sekarang, bintang-bintang itu hanya dapat kulihat disela kesibukan dan kesendirianku. Inikah kebebasan yang diinginkan meraka ?
Dikala bayangan itu mengecil maka bangkitkanlah ia agar tetap dapat melindingimu, Namun jika bayangan itu semakin besar dan menakutimu, kembali ajak ia berdiskusi untuk melihat jalan salah apa yang menyebabkanya menjadi musuhmu sendiri.

Posting Komentar

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 iridescent of rhomi's life | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER