Share

Archive for Oktober 2011

Sekian tahun saya melewati puasa di bulan suci Ramadhan, bertahun-tahun itu juga saya mendapatkan berbagai pelajaran baru yang mungkin sulit didapat dibulan lainnya. Sebagai bulan yang paling mulia dari seribu bulan, semua umat muslim berlomba-lomba mengejar pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal kelak di surga-Nya yang kekal abadi.


Mungkin memori semasa masih duduk di bangku SD dan SMP tidak begitu melekat, tapi paling tidak saya masih ingat ketika melewati Ramadhan bersama 104 orang-orang yang sudah saya anggap sebagai saudara dalam lingkungan asrama, ketika duduk di bangku SMA. Termasuk juga melewati Ramamadhan bersama 5 anggota keluarga saya lainnya.

Melihat kondisi kehidupan yang mau tak mau harus berubah, tradisi Ramadhan dan buka puasa juga harus diubah. Duduk manis di depan meja menanti adzan magrib berkumandang adalah cerita lama ketika usia ini belum beranjak dewasa. Belum banyak hal yang terlewati menjadi beban pikiran. Setelah masa itu berlalu, saya harus dipisahkan selama tiga tahun dalam rangka menempuh pendidikan SMA. Puasa harus dijalankan di asrama bersama teman-teman.

Bukan tidak menyimpan cerita yang indah, tapi mungkin terlalu banyak hal yang terlewati sampai tak bisa di lukiskan. Indahnya 3 tahun Ramadhan, sahur, buka puasa dan tarawih bersama teman-teman dalam keadaan suka dan sedih. Dalam perjalan itu, dua tahun saya terlibat memberikan warna berbeda di Ramadhan sekolah lewat partipasi menjadi anggota OSIS. What a great moments, I had at the moment!

Terlibat dibanyak kegiatan yang mengandung unsur agama. Mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman baru yang mungkin belum tentu dirasakan teman lainnya. Satu hari di bulan itu, saya pernah pergi dengan salah seorang sahabat yang banyak mengajarkan saya tentang agama. Perjalannya cukup panjang, bukan hanya di sekitaran sekolah saja. Kami bercerita tentang banyak hal, agama, sahabat, dan kehidupan. Senang bisa bertukar pikiran dengan sahabat yang punya pengetahuan luas. Wajar saya, di semua tahap seleksi masuk SMA saat itu, sahabat saya yang satu ini selalu berada diurutan pertama.

Nuansanya memang berbeda. Sedemikian rupa, hari-hari ramadhan di sekolah diselimuti hawa islami. Setiap minggu selalu ada kegiatan islami yang dibuat oleh siswa. Tarawih berjamaah yang di imami secara bergantian oleh guru dan siswa. Waktu sahur yang mengharukan bagi mereka yang duduk dibangku kelas XII. Buka puasa dengan takjil dan makanan seadanya yang disediakan oleh sekolah. Dan malam yang selalu cerah, saat semua siswa terlelap menanti sahur di hari esok.

Awesome! Walaupun indah berpuasa bersama mereka, setiap akhir pekan saya juga tetep melawati sahur dan breakfasting bersama keluarga saya lainnya. Di rumah sederhana, kami berbuka ala kadarnya. Istimewa memang, mama selalu menyiapkan berbagai jenis makanan untuk disantap saat berbuka. Sebisa mungkin saya harus menahan nafsu makan agar tidak terjadi ledakan luar biasa dalam perut :p

Senyum satu sama lain di meja itu menghilangan letih setelah seharian menahan nafsu, makan dan minum. Ada mama, papa, adik-adik dan nenek. Yang paling paham menu kesukaan dan porsi makan keluarga adalah mama. Selain sebagai bendahara yang hebat, mama juga adalah koki super yang bisa memanjakan perut anggota keluarga lain. Sayangnya, ilmu itu belom turun kepada anak gadisnya. Alhasil, saya dan saudara-saudara lain hanya bisa duduk manis di depan meja menanti adzan magrib berkumandang.

Segilintir cerita lama yang rasanya sangat pelik jika diingat saat saya harus berbuka puasa di antara orang-orang yang tidak saya kenal kini. Melepas dahaga setelah seharian berpuasa sekaligus berkerja. Diantara orang-orang yang bernasib sama, harus berbuka di angkutan umum yang membawa kami kembali ke rumah masing-masing. Saat itu juga saya tahu, tak selamanya hidup ini akan berjalan indah, akan berjalan sesuai yang kita inginkan. Ada kalanya kita benar-benar harus mengatakan ‘hidup ini keras’ walaupun tak sekeras orang-orang yang bahkan tak bisa berbuka dengan makanan yang layak, atau mereka yang tak bisa berpuasa, bahkan mereka yang tak sempat merasakan Ramadhan yang kembali datang.


Untuk waktu yang telah berlalu, untuk masa yang telah berubah, aku menikmati apa yang diberikan padaku saat ini. Aku tak mengarapkan lebih, hanya semampuku untuk melakukan yang terbaik. Semoga kemenangan bersama kita kembali di tahun 1432 H. Allahuakbar.
life = go ! HAPPY FASTING :) Full View

HOME | ABOUT

Copyright © 2011 iridescent of rhomi's life | Powered by BLOGGER | Template by 54BLOGGER